Bisnis jasa rancang-bangun alur produksi pabrik telah ditekuni Ir Yuli Lidvan  Setiopurwanto sejak 15 tahun lalu. Ketertarikannya untuk menjajal bisnis ini bermula ketika dia masih bekerja di sebuah perusahaan asal Swedia. “Waktu itu feeling saja, sepertinya ini bisa jadi peluang bisnis,” ujar  Yuli, sapaannya. Latar belakang pendidikannya sebagai seorang sarjana teknik perminyakan membuat Yuli mau tak  mau harus mempelajari seluk beluk mekanisasi pabrik. Maka  masa kerja selama 3 tahun tidak disia-siakannya untuk menyerap sebanyak mungkin pengetahuan tentang alur produksi dan sistem mekanis di pabrik. Semua dipelajarinya secara otodidak. “Sampai sekarang pun masih terus belajar. Baru ketemu ilmunya itu setelah jalan  bisnis belasan tahun. Klien pun kalau ada order pekerjaan seringnya permintaannya berbeda-beda. Jadi kalau mesin itu belum pernah saya bikin sebelumnya ya  harus belajar dulu,”  terang pria kelahiran Semarang, 53 tahun yang lalu ini. Lantaran berurusan dengan mesin dan hal- hal teknis lainnya, Yuli harus sangat teliti dan berhati-hati. Semua yang dikerjakannya harus dihitung sesuai perhitungan teknis. Sedikit kesalahan saja bisa berakibat fatal. “Salah perhitungan sedikit bisa bikin pabrik meledak. Kuncinya ya  harus dihitung secara teknis. Tidak  boleh meleset,” tandasnya.

Jaga Kualitas

Di bawah bendera PT Jala Prima Engineering yang  dimilikinya, Yuli telah dipercaya membangun sistem pabrik berbagai industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetik dan kimia berskala nasional. Beberapa klien yang pernah bekerjasama dengan Yuli, antara lain, Indofood Group, Kopi Luwak, Orang Tua  dan Sidomuncul.

Untuk menjamin pengerjaan pesanan berjalan dengan baik,  Yuli mengerjakan hampir sebagian besar proyek yang dipercayakan padanya, baik itu mendesain alur  produksi pabrik, mendesain mesin dan tangki yang digunakan, supervisi karyawan hingga supervisi proses konstruksi pabrik. “Bisnis  seperti ini modalnya kepercayaan. Jadi harus benar-benar dijaga dengan menjaga kualitas jasa yang kita  berikan.” Mengerjakan proyek berskala besar membutuhkan dana yang tidak sedikit. Nilai tiap  proyek berkisar mulai  ratusan juta  hingga miliaran rupiah. Meski klien memberikan uang muka setelah proyek deal, sebagai pengusaha Yuli tetap membutuhkan sokongan dana. Untuk menjamin pekerjaannya bisa berjalan dengan maksimal, Yuli mengandalkan BPR Weleri Makmur dalam hal pendanaan. Menurut Yuli, BPR Weleri Makmur dapat memproses pinjaman dengan cepat sehingga mempermudahnya dalam menjalankan bisnis. “Kerja  proyek ini kan  pekerjaan yang cepat, maka kebutuhannya adalah pinjaman dana besar tapi  yang bisa cair dengan cepat. Selama ini BPR Weleri Makmur selalu bantu pinjaman dengan cepat. Bunganya pun kompetitif dengan bank lainnya,” katanya. [LAU]