H. Ali Mashar

Pengusaha Krupuk Rambak Citra rasa

 

Lulusan D3 Politeknik Undip Semarang  ini memang  jeli melihat  prospek usaha. Itu sebabnya  ia berani meninggalkan pekerjaannya di konsultan  dan kontraktor, kemudian pilih meneruskan mengembangkan usaha krupuk rambak Citra Rasa milik ibunya, yang terletak di desa Penanggulan, Pegandon, Kendal.

Ditemui di tempat usahanya, H. Ali Mashar mengatakan, dirinya menjalankan usaha ini sebagai  generasi  kedua dan  mulai  terjun  tahun  1998, namun mulai serius menggeluti baru tahun 2009, sedangkan usaha ini sendiri dimulai sejak 30 tahun  silam tepatnya tahun  1984 yang dijalankan  oleh ibunya dengan  nama Citra Rasa.

“Sebelumnya saya juga bergerak dalam usaha mini market, kemudian saya memutuskan untuk berkonsentrasi pada salah satu bidang usaha saja yaitu usaha krupuk rambak/kulit, di samping sebagai  warisan keluarga tentunya”.“Saya full memegang roda usaha ini sejak berhenti  dari usaha mini market tahun  2009”, ulang pria yang akrab dipanggil Pak Ali ini ketika dikunjungi tim Wmagz di rumahnya.

“Sementara itu ditanya tentang omset, ayah dua anak ini menjelaskan, untuk omset per bulan 40 juta rupiah untuk krupuknya, sedangkan rambak sayurnya 50 juta rupiah.  Dengan menghabiskan 3 kuintal kulit rambak , sedangkan yang sayur mencapai  7 kuintalan. “Kalau soal bahan  baku dulu memang ada kendala, namun sekarang  tidak lagi setelah punya channel dari luar Jawa seperti  dari Sulawesi, sehingga  tidak sulit lagi. Bahkan selalu terpenuhi utamanya  yang untuk sayur seperti bahan  untuk masakan  sambel goreng.” “Kalau ada kendala   justru terletak pada musim, seperti  musim hujan sehingga menghambat pada proses pengeringan, akibatnya juga mempengaruhi proses produksi.” imbuhnya.

“Tetapi meski masih terkendala dalam soal pemasaran yang belum meluas, saya percaya dengan promosi secara getok tular lewat para wisatawan itu akan membantu pemasaran juga”ujarnya.

“Sekarang dalam rangka menghadapi persaingan, saya selalu menjaga kualitas, disamping itu saya menggunakan metode jemput bola, sehingga persaingan itu bisa ditaklukkan dan buktinya sampai sekarang bisa eksis, ditambah lagi sekarang sang istri juga ikut terjun langsung dalam pemasaran.”

Ditanya apa yang mendorong memilih BPR WM sebagai bank untuk memperbesar usahanya, ia mengatakan kalau BPR WM pelayanannya baik, sedangkan kalau ada masalah bisa langsung dihubungi untuk memecahkan masalahnya .“Disamping itu tidak ribet dan bunganya tidak terlalu tinggi, prosesnya juga tidak terlalu lama, sehingga cepat cair. Komunikasinya juga enak dan kekeluargaan banget.” imbuhnya. Ditanya mengenai kunci sukses beliau berujar, “memegang prinsip, bekerja keras, menjaga kualitas, jujur dan kreatif serta tidak lupa berdoa memohon campur tangan Allah SWT, sehingga roda usaha ini terus bias berjalan lancer dan meningkat baik.” Pungkasnya. (tono)