Edisi 5 | Apr 2015
47
JELAJAH
Matahari sudah mulai tinggi ketika kami menapakkan kaki di bukit Boko. Hawa sejuk terasa
menyapa kulit meskipun sinar matahari menerpa bumi dengan teriknya.
di Reruntuhan Situs Ratu Boko
Menyusuri Sisa
Kedamaian Masa Lalu
lagi. Jika diamati sekilas, bangunan
yang terdapat di atas bukit Boko
ini lebih mirip rangka bangunan di
antara puing-puing reruntuhan.
Dibandingkan dengan Candi
Prambanan dan Candi Borobudur,
pengunjung bangunan peninggalan
Rakai Panangkaran ini relatif lebih
sedikit. Kemungkinan karena letaknya
yang terpisah cukup jauh dari Candi
Prambanan.
P
emandangan dari atas bukit
begitu indah. Tampak dataran
yang lebih rendah dengan
pepohonan yang menghijau,
juga Gunung Merapi “sang penjaga”
yang terlihat menjulang tinggi
dengan anggunnya.
Di sebuah bukit yang letaknya seakan
tersembunyi, masih berdiri kokoh lima
gapura dan berbagai tumpukan batu
mirip candi yang sudah tidak utuh
Para pengunjung, yang sebagian
besar adalah penghobi fotografi,
biasanya menyambangi tempat ini
pada pagi hari menjelang
sunrise
atau
pada petang hari menjelang
sunset.
Sebab di kedua saat itu, bukit dan
bangunan ini memang terlihat lebih
eksotis dan menawan dengan cahaya
matahari kuning keemasan dan suhu
udara yang dapat menghasilkan hasil
foto yang indah, magis dan dramatis.