Page 6 - WMagz Edisi 5

Basic HTML Version

6
Edisi 5 | Apr 2015
TOPIKUTAMA
B
agi H. Riyanto Joko
Nugroho dan Hj. Nur
Widayati SE, beras
tak semata menjadi
makanan pokok
sehari-hari melainkan
juga bagian dalam
jalan hidup.
Meski sudah akrab dengan beras sejak
kecil, namun Joko, sapaan Riyanto Joko
Nugroho, baru merintis usaha jual
beli beras ketika kuliah di Akademi
Pariwisata Ambarrukmo, Yogyakarta.
Dia merintis usahanya dari nol, dengan
memasarkan beras ke warung-warung
dan pasar tradisional di Yogyakarta.
Keterbatasan uang saku dari orang tua
“memaksanya” untuk menekuni bisnis
ini. Berkat kegigihan dan komitmen
Joko dalam menjaga kualitas beras
yang dijual, omsetnya pun terus
bertambah. Perlahan, pria kelahiran
9 Desember 1969 ini mampu
memperluas jaringan pemasarannya
hingga ke restoran-restoran di
Yogyakarta.
Berkat beras pula, Joko berkenalan
dengan Nur, anak seorang pengusaha
penggilingan padi di Yogyakarta.
Meski tak jatuh cinta pada pandangan
pertama, tapi perlahan benih-benih
cinta tumbuh di hati keduanya. Pada
1995, Joko resmi meminang Nur
sebagai istrinya.
Bisnis jual beli beras rintisan Joko
tetap berlanjut pascamenikah. Malah
bisnis itu terus tumbuh berkat
dukungan sang istri. Bagi Joko, Nur
tak hanya jadi pasangan hidup namun
juga partner kerja yang selalu dapat
diandalkannya. Mulai dari kegiatan
produksi hingga pemasaran dilakukan
sendiri oleh keduanya.
Kepada sang istri, Joko selalu terbuka
soal keuangan. Keduanya juga
berusaha untuk tidak terlalu terbeban