22
Edisi 5 | Apr 2015
P
ersoalan ini disadari
betul oleh Yanny Widi-
astuty, seorang pengu-
saha katering berlabel
Myma’s Kitchen yang
memulai usahan-
ya pada 2011 lalu. Usaha yang
digeluti Yanny bukanlah katering
pada umumnya. Dia memproduksi
nasi bento, yakni nasi berikut sayur,
lauk-pauk dan buah, yang dibentuk
dan dihias semenarik mungkin.
Yanny mengatakan, membuat ben-
to, yang merupakan seni menghias
makanan ala Jepang, terbilang
cukup sulit dan rumit. Maka, dib-
utuhkan ketelatenan yang tinggi
dalam membentuk dan menghias
makanan secara detail, dalam wak-
tu yang tidak bisa dibilang singkat.
Yanny pun hampir tiap hari harus
bangun pukul 3 pagi untuk meny-
iapkan 30 kotak nasi bento yang
harus sudah diantar pukul 8 pagi.
HOBBY
Ini karena sebagian besar pelang-
gannya adalah anak-anak sekolah
yang tidak membawa bekal dari
rumah.
“Karena butuh persiapan yang de-
tail, maka membuatnya pun cukup
lama, tidak bisa singkat. Seperti
ini kalau tidak dikerjakan dengan
passion
ya pasti sulit,” ujar penyuka
minuman kopi ini.
Kemampuan mengelola
mood
juga
diperlukan.
Mood
yang bagus ber-
pengaruh pada hasil akhir bento
yang cantik, pun jika
mood
Yanny
tengah buruk, biasanya hasil bent-
onya tidak menarik. Untuk mem-
perbaiki
mood
-nya, Yanny menga-
kalinya dengan membuat bentuk
atau hiasan nasi yang sederhana,
atau meminum kopi sambil melihat
gambar-gambar bento yang unik
dan lucu.
Rame-ramean
Yanny mengatakan,
passion
-nya
dalam membuat nasi bento muncul
ketika dia melihat foto nasi bento
hasil buatan teman-temannya.
Dari situ dia kemudian mencoba
membuat nasi bento pertamanya,
yang kemudian ia unggah fotonya
ke media sosial. Awalnya tak ada
niatnya untuk berbisnis bento Dia
membuat bento hanya semata
untuk menyalurkan hobinya mem-
bentuk makanan beraneka bentuk.
“Tadinya
upload
fotonya ke media
sosial ya cuma untuk
rame-ramean
saja sama sesama penyuka bento.
Tapi lama-lama akhirnya mulai ada
yang pesan,” cerita wanita kelahi-
ran Jepara, 7 Januari 1980 ini.
Kini setiap hari Senin hingga
Jumat, Yanny selalu sibuk meny-
iapkan menu bekal harian. Meng-
ingat kemampuan kerja dan waktu
yang terbatas, Yanny membatasi
galeri proses pembuatan