Page 12 - WMagz Edisi 5

Basic HTML Version

12
Edisi 5 | Apr 2015
N
amun jika
berkunjung ke
Angkringan Kendi di
kampung Mlinjon,
Kecamatan Klaten
Tengah, Kabupaten
Klaten, Anda akan
menemukan sebuah
angkringan yang dinaungi rumah joglo
bergaya Jawa klasik nan bersahaja.
Kesan tradisional dari angkringan ini
tetap terasa meski tak dinaungi tenda
terpal.
Angkringan ini baru beroperasi mulai
Mei tahun lalu. Menu yang disajikan
di angkringan yang didominasi warna
coklat ini nyaris tak berbeda dengan
angkringan lainnya. Ada berbagai
jenis wedang, seperti wedang uwuh,
wedang jahe dan wedang serai; nasi
kucing berisi bandeng goreng dan
sambel welut; nasi bakar berisi nasi,
teri dan sambal, serta aneka gorengan
dan sate.
Bedanya, angkringan ini menyertakan
beberapa macam menu prasmanan
yang selalu berbeda setiap harinya.
Dan jika biasanya angkringan
baru beroperasi pada malam hari,
angkringan yang satu ini justru sudah
buka sejak pukul 11.00 hingga pukul
22.00 WIB.
Sang pemilik, Vania Yuki Widiyanti
bercerita, ide mendirikan angkringan
bermula dari kurangnya tempat
nongkrong
di Klaten. “Niatnya
memang pengen bikin tempat
semacam angkringan atau wedangan
yang bisa jadi tempat nongkrong
juga. Karena di Klaten ini tidak
seperti Solo atau Yogya yang ada
banyak tempat nongkrongnya. Di
sini tempat nongkrong bertema
angkringan seperti ini masih sangat
jarang, apalagi di Mlinjon sini yang
sebenarnya daerah sepi,” kata wanita
kelahiran Jogja, 31 Maret 1985 ini.
INSPIRASIBISNIS